Jumat, 19 Desember 2008

Teater extravaganza

Menonton teater artinya berhadapan dengan kenyataan . Bercermin. Masyarakat tanpa teater akan kehilangan cerminnya. Akan kehilangan kesempatan berdialog dengan kenyataan dirinya, apalagi menyadari semakin bisingnya serbuan informasi dari berbagai penjuru yang tak tertahankan maka restain atau kontemplasi sungguh diperlukan dan salah satu bentuknya adalah peristiwa teater (Arifin C. Noer )
Sekolah Superluar biasa, Pura-pura kaya, Wayang ketangsang, sketsa buat cucuku adalah sebagian judul pementasan teater yang terpilih sebagai finalis dalam lomba pementasan teater INSIDE SMA Muhammadiyah 1 Gresik 2008 antar SMP/MTS se- Kabupaten Gresik. yang dipentaskan di Auditorium Matahari SMA Muhammadiyah 1 Gresik tanggal 23 Maret 2008 .
Sekolah Super Luarbiasa adalah ilustrasi sebuah sekolah yang mengambil idiom mimpi siswa yang menginginkan bebas dari segala peraturan sekolah. Contoh prilaku disekolah yang minor tersaji disini. Mulai dari siswa yang tak punya tatakrama, tak hormat pada Guru bahkan sosok Guru pun dijungkirbalikan. Semua itu masih syah saja sebagai sebuah pertunjukan. Namun lebih jauh lagi kondisi ini sungguh memprihatinkan, bagaimanapun sebuah teater harusnya memiliki nilai lebih dari hanya sebuah guyonan. Sebagai sebuah pementasan yang ditonton oleh khalayak dari berbagai latar belakang, Nilai-nilai positif haruslah tetap ada. Setidaknya ada nilai yang ditawarkan sebagai sebuah pembelajaran. Teater seperti dituturkan Putu Wijaya adalah terapi social terhadap masyarakat yang sedang tidak harmonis. Ia mengisi kekosongan, menambal kehilangan, menambahi apa yang sudah kropos dan mengobati situasi sakit secara transcendental. Teater bukan hiburan, meskipun dapat menghibur. Tetapi hiburan yang diberikan teater mempunyai tujuan menstimulasi keadaan yang goyah. Ia memasok bathin dengan pencerahan . Sebuah upacara bersama dari masyarakat yang sedang mengobati dirinya
Kebebasan berekspresi memang harus dijunjung tinggi namun anak didik kita pun perlu diberi makanan-makanan spiritual yang bergizi hingga tidak kebablasan. Anak-didik kita adalah sebuah media kosong yang kita sebagai pembimbing atau orang yang dipercaya mampu menggoreskan nilai selayaknya memberi gambaran tentang hidup secara proporsional. Bahwa kenakalan remaja adalah wajar, namun kelebihan dari kenakalan itu pastilah ada bisa dilihat dari kretifitas remaja dalam menyelesaikan konflik yang mereka hadapi.
.Dari segi estetika, pementasan para finalis sudah cukup memadai meskipun masih ada pelanggaran bloking yang dilakukan oleh salah satu tim peserta yang menabrakan seting restoran dengan jalan raya, ini memang kelihatan remeh namun logika yang benar harus tetap dibangun terutama bagi anak didik sehingga alur pemikiran para junior ini tidak rancu dan bahwa dalam teater sebebas-bebasnya berekspresi tetap ada patron-patron yang harus dijaga. Sebagai seorang pembimbing dalam arti kata orang yang bertugas menjadi sutradara tidak hanya sebagai koordinator sekelompok aktor yang membatasi diri dalam saran dan kritik sehingga tak bisa melampaui tujuan tertentu. Sebagai seorang sutradara berarti mengambil inisiatif memerintah, menginstruksi,membuat keputusan dan punya hak memberi kata akhir.selain itujuga berarti mempertahankan arah yang benar. Disini sutradara menjadi guide,penunjuk jalan. ( peter Brook)
Pementasan Final ini dimainkan oleh para pemain teater junior yang rata-rata mempunyai kepiawaian memainkan lakon dengan berani dan cerdas. Namun sangat disayangkan potensi ini belum tergarap maksimal karena kegagalan para finalis memilih naskah yang baik. ini bertentangan dengan upaya SMA Muhammadiyah 1 Gresik sebagai penyelenggara lomba yang pada tahun kemarin mengadakan lomba penulisan naskah drama yang diharapkan akan bisa dipentaskan dalam lomba pementasan teater tahun ini, karena notabene peserta lomba pementasan drama ini adalah sekaligus peserta lomba penulisan naskah drama pada tahun lalu bahkan beberapa diantaranya menjadi pemenang pada lomba penulisan naskah.
Seorang sutradara ketika menentukan sebuah naskah yang hendak dipentaskan harus tahu mengapa ia memilih naskah tersebut. Apa yang hendak diucapkannya lewat naskah tersebut.dan dengan cara pengucapan yang bagaimana ?. sutradara juga punya tanggungjawab untuk menentukan batang pokok penafsiran .Ia wajib menerangkan apa yang telah ditemukan kepada seluruh pemain dan pekerjanya. ( N Riantiarno ) . Sutradara juga hendaknya dapat membedakan antara penggarapan teater anak dan teater remaja yang memiliki porsi penggarapan yang berbeda. Teater anak lebih mengfokuskan pada keberanian anak dalam berekspresi dan bereksplorasi , sedangkan teater remaja sudah lebih mengarah pada peletakan nilai-nilai edukasi dan intektual untuk dikembangkan.
Pertanyaan yang kembali menggelayuti penyelenggara lomba adalah apa yang bisa dibawa oleh peserta dan penonton teater setelah menyaksikan pementasan ini ? bahwa teater kemudian dalam perkembanganya disederhanakan menjadi tontonan, benar. Tetapi Pertunjukan teater tidak selesai ketika layar tertutup namun sebenarnya baru dimulai dalam diri masing-masing penonton. Bila ada yang menangis, terharu,tertawa , benci dan sebagainya. Itu bukan emosi atas cerita, tetapi semacam pelepasan energi. Paling tidak mengurangi tekanan energi ( Putu wijaya)
Jangan sampai setelah pulang mereka tak memperoleh apapun. Seperti halnya ketika kita menonton Extravaganza, sebuah media guyonan yang sama sekali tak mencerdaskan dan tontonan kosong yang setelah selesai takan memperoleh apapun selain rasa lucu yang kadang-kadang dipaksakan. Minimal sebuah perenungan bahwa perlu dibangun kembali pola pemikiran yang tak lagi main-main agar potensi yang membludak dari anak didik ini tak sia-sia dan tergarap dengan serius sebagai peletakan nilai-nilai hidup bagi remaja kita dimasa yang akan datang.
Bravo para pecinta teater di Gresik !!

Rabu, 17 Desember 2008

RAHASIA..............

Allah menciptakan dunia ini dilingkupi oleh rahasia, yang hanya akan dibuka saat di hendakiNya, demikian pula garis hidup dihadiahkan untuk makhluknya dalam kondisi yang tidak sama, dalam skala kecil contohnya ialah Eman dan Abdel, setiap hari mereka bertemu dan bekerjasama, namun apa yang mereka jalani sangat berbeda, mereka mimpi untuk sampai di danau yang sama, namun mereka menjalani alur yang berllainan, jalan yang harus Eman tempuh, berkelok-kelok bahkan dia harus berenang timbul dan tenggelam mencapai pinggir danau, sedangkan Abdel menempuh alur yang lebih mudah, jalan yang dilaluinya tak banyak kelokan dan tak harus mengarungi laut, dia hanya berusaha menyingkirkan batu-batu tajam yang kadang menghalangi jalanya. Dan dia sampai ditepi danau terlebih dahulu tanpa harus banyak melelehkan keringat.
Namun ketika mereka sama-sama diberi sebuah buku untuk mencatat semua yang terjadi dalam perjalanan , maka tampak endapan-endapan rasa, pikiran, keringat yang diteteskan. Eman menuliskan bagaimana kelokan itu dia lalui, tanjakan - tanjakan yang membuat tejerembab dan bangkit lagi, rasa asinnya air laut yang terminum ketika hampir tenggelam, sinar matahari yang membakar dan kebahagiaan yang tak terperi ketika berhasil mencapai pinggir danau, sebuah kemenangan besar. Lain halnya dengan Abdel menuliskan perjalananya tak banyak halangan sehingga apa yang dia rasakan biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa ketika dia berhasil mencapai danau. Mereka sama-sama mencapai tujuan yang menjadi mimipi mereka, namun apa yang mereka hasilkan berbeda. Sekilas dimata manusia menjadi Eman sungguh malang, dan menjadi abdel sungguh beruntung, tapi dibalik rahasia yang tersirat, pengalaman-pengalaman Eman adalah pelajaran berharga bagi dirinya bahkan bagi orang lain menghadapi ujian yang datang dalam hidup kita, sedangkan pada catatan Abdel kita tak memperoleh banyak pelajaran darinya. inilah yang disebut kekayaan bathin, kekayaan non material yang dijalani oleh setiap manusia. Dan ini adalah rahasia kasih sayang Allah, Maha Sempurna Allah dengan segala rencananya.

Minggu, 30 November 2008

Senyum........komersil

Ungkapan Nabi Muhammad senyum adalah ibadah sangat relevan , karena ternyata bagi sebagian orang terseyum itu perbuatan yang berat, padahal tersenyum merupakan obat mujarab untuk penyakit hati, tak hanya bagi yang tersenyum bagi yang diberi senyum merupakan rezeki dari Allah dititipkan lewat senyuman, . Duh…… alangkah indahnya pagi-pagi menikmati senyuman manis dari sahabat dan rekan kerja, berangkat dari rumah yang penuh pekerjaan rumah tangga, berpapasan dengan orang-orang yang ramah merupakan hidayah, meluruhkan kepenatan , memompa semangat.
Namun tak semua harapan dapat terwujud, ada juga sosok- sosok yang mempunyai penyakit pada lidah dan bibir, jarang sekali terlihat bibirnya menyunggingkan senyum untuk orang lain, kalau toh ada pasti ada sesuatu yang dia butuhkan, temanku menyebutnya senyum komersil, wajahnya selalu tak enak, dan kata-kata pedas selalu terlontar, padahal posisinya di tempat kerja adalah posisi yang seharusnya mampu memberikan motivasi dan mengayomi dengan tulus para pegawai, posisi yang seharusnya mempunyai kelapangan jiwa dan membuat suasana penuh kekeluargaan hingga kita enjoy dalam bekerja, yang akan memberikan umpan balik rasa hormat kita, memberi dampak malu kalau harus melanggar aturan-aturan kerja.
Hidup ini tergantung cara kita memandang, kalau kita memandang isi dunia ini taman yang indah, maka hidup dipenuhi bunga cantik dan harum , keelokannya dapat kita nikmati dan merasuk dalam jiwa menjadi suatu kekuatan menghadapi kesulitan hidup, bunga mawar, melati, kamboja memiliki keunikan masing-masing memperkaya bathin kita. Sebaliknya ketika kita melihat dunia ini seperti berada dikebun binatang maka yang tampak adalah singa, gajah, serigala, bahkan ular, kita akan terus waspada seakan ada yang akan menerkam kita, membentengi diri dengan pagar-pagar besi bahkan tak segan pula mengeluarkan bisa hanya untuk menjaga jarak kita dengan yang lain. Bathin kita sakit terkurung dengan prasangka.
Dalam sebuah buku yang pernah saya baca bahwa satu kali kita tersenyum palsu artinya senyum yang tak tulus dari hati akan membunuh satu jaringan otak yang paling halus, bayangkan kalau itu berkali-kali kita lakukan pastilah seluruh jaringan otak kita tak beres jalannya. Padahal otak adalah pusat dari tubuh kita, dampak serius akan merembet pada keadaan fisik yang akan rentan digerogoti berbagai penyakit . Ya Allah…… alangkah ruginya.