Minggu, 30 November 2008

Senyum........komersil

Ungkapan Nabi Muhammad senyum adalah ibadah sangat relevan , karena ternyata bagi sebagian orang terseyum itu perbuatan yang berat, padahal tersenyum merupakan obat mujarab untuk penyakit hati, tak hanya bagi yang tersenyum bagi yang diberi senyum merupakan rezeki dari Allah dititipkan lewat senyuman, . Duh…… alangkah indahnya pagi-pagi menikmati senyuman manis dari sahabat dan rekan kerja, berangkat dari rumah yang penuh pekerjaan rumah tangga, berpapasan dengan orang-orang yang ramah merupakan hidayah, meluruhkan kepenatan , memompa semangat.
Namun tak semua harapan dapat terwujud, ada juga sosok- sosok yang mempunyai penyakit pada lidah dan bibir, jarang sekali terlihat bibirnya menyunggingkan senyum untuk orang lain, kalau toh ada pasti ada sesuatu yang dia butuhkan, temanku menyebutnya senyum komersil, wajahnya selalu tak enak, dan kata-kata pedas selalu terlontar, padahal posisinya di tempat kerja adalah posisi yang seharusnya mampu memberikan motivasi dan mengayomi dengan tulus para pegawai, posisi yang seharusnya mempunyai kelapangan jiwa dan membuat suasana penuh kekeluargaan hingga kita enjoy dalam bekerja, yang akan memberikan umpan balik rasa hormat kita, memberi dampak malu kalau harus melanggar aturan-aturan kerja.
Hidup ini tergantung cara kita memandang, kalau kita memandang isi dunia ini taman yang indah, maka hidup dipenuhi bunga cantik dan harum , keelokannya dapat kita nikmati dan merasuk dalam jiwa menjadi suatu kekuatan menghadapi kesulitan hidup, bunga mawar, melati, kamboja memiliki keunikan masing-masing memperkaya bathin kita. Sebaliknya ketika kita melihat dunia ini seperti berada dikebun binatang maka yang tampak adalah singa, gajah, serigala, bahkan ular, kita akan terus waspada seakan ada yang akan menerkam kita, membentengi diri dengan pagar-pagar besi bahkan tak segan pula mengeluarkan bisa hanya untuk menjaga jarak kita dengan yang lain. Bathin kita sakit terkurung dengan prasangka.
Dalam sebuah buku yang pernah saya baca bahwa satu kali kita tersenyum palsu artinya senyum yang tak tulus dari hati akan membunuh satu jaringan otak yang paling halus, bayangkan kalau itu berkali-kali kita lakukan pastilah seluruh jaringan otak kita tak beres jalannya. Padahal otak adalah pusat dari tubuh kita, dampak serius akan merembet pada keadaan fisik yang akan rentan digerogoti berbagai penyakit . Ya Allah…… alangkah ruginya.

Selasa, 11 November 2008

Cerai ......

Kata yang menyakitkan, sebagai makhluk Allah yang memiliki hati nurani, siapapun tak ingin mengalaminya. Namun dalam perjalanan hidup , karang keras berupa ego dan kesombongan kerap mengantar kita pada lorong gelap dan berujung pada papan kata CERAI.
Allah menciptakan manusia tak ada yang sama, watak dan kepribadian manusia sangat komplek apalagi sifat hati mudah terbolak balik, penyatuan dua insan pastilah tak mudah, apalagi dari jenis yang berbeda adam dan hawa,namun semua itu telah diikat janji kedua pasangan dihadapan Allah untuk berusaha mewujudkan keluarga yang sakinah, berbagai upaya selayaknya kita perjuangkan, karena cinta memang layak untuk direbut kembali.
Bergaul lebih dalam lagi dengan kalbu akan memberikan jawaban-jawaban atas berbagai pertanyaan yang mengerogoti kita, karena kalbu yang jernih pastilah benar , muaranya selalu pada keridhoan Ilahi.
Segala persoalan adalah ladang kita menyemai ibadah,karena apa yang menurut kita buruk sebenarnya Allah meletakan kebaikan didalamnya, ada yang direncanakan oleh Allah untuk kita cermati dengan hati yang jernih.
Cinta, Anugrah tertinggi dari Allah, merasakan manis, sakit dan kesegaran otak yang menyemburkan hamparan kesadaran dan ketajaman perasaan perlahan - lahan tumbuh, berkembang dan berbunga indah.
Berjuanglah kawan, jangan pernah menyerah memaknai cinta !

Senin, 10 November 2008

Naik kelas

Saat menulis ini, hidupku tengah dilanda kegelisahan , gelisah karena tengah ada dibawah poros.menurut orang alim tengah diuji kesabaran.
Berturut-turut permasalahan muncul, semua ini berawal dari kesalahan dan dosaku dimasa lalu. kita ini menderita karena tidak sabar menunggu waktu yang tepat saat Allah memberikan pertolongan
Ujian diberikan oleh Allah untuk menaikkan kualitas hidup kita , seperti halnya kita sekolah sebelum naik kelas pastilah ada ujian yang menyertainya. kita di tuntut belajar menyelesaikan soal yang disodorkan dan jika kita lulus maka hadiahnya adalah kenaikan kelas dan kita pun menikmati kelas yang lebih tinggi. Begitu juga hidup, tak jarang kita lupa pada Allah,seakan-akan semuanya beres sesuai dengan keinginan kita tanpa berterima kasih pada yang menciptakannya.
Ujian adalah kasih sayang Allah sehingga kita mengalami emosi-emosi yang dalam, menangis, memohon, berjuang, mendekatkan diri kembali pada Allah akan melahirkan energi positif yang mengalir kembali setelah sekian lama mandek.
Allah mempunyai rahasia yang tak satupun makhluk mengetahui selain yang dikehendakiNya, kita hanya diperintahkan berusaha sekuat tenaga, memohon petunjuk dan kelapangan jiwa menerima segala yang telah diskenario Allah kepada hidup kita, karenanya kita harus yakin pemberian Allah pastilah yang terbaik , tak mudah namun perlu kita coba, berusaha, berdoa, dan bersabar menunggu kehendakNya yang terbaik untuk kita Amiin